Minggu, 22 September 2013

KELUH KESAH KU

KELUH KESAHKU
Ya Allah… di atas hamparan sajadah ku berdoa untuknya dan untuk keluargaku, aku meminta kesembuhan untuk diriku ini. airmataku selalu menetes bila sakit yang kuderita ini kambuh, aku akan berjuang bertahan hidup demi janji ku padanya, dia tau kalau aku sedang merintih kesakitan disini…tapi aku pura-pura tidak merasakannya, karena ku nggak mau menambah bebannya, aku nggak mau dia tau kalau aku menangis kesakitan disini, aku mau dia selalu tersenyum tanpa harus tau aku disini sakit menahan sakitku, andai dia tau,setiap hari aku menangis untuknya, andai dia tau tiap hari aku brsedih untuknya, andai dia tau hatiku sakit bagai diiris pisau setelah mengetahui keadaanku…tapi aku tidak mau dia tau, karena itu akan semakin membuat nya terluka ya Allah, biarlah diatas sajadah cinta ini ku mengadu padamu tentang jeritan hati ini, biarlah diatas sajadah cinta ini ku menangis memohon pertolonganMu.
Kita semua nggak tau berapa lama lagi kita diberi Allah kesempatan untuk hidup di dunia yang fana ini, termasuk aku, aku juga nggak tau sampai kapan aku di beri ujian seperti ini? Berbagai macam pertanyaan berkecamuk dalam fikiranku, bahkan aku sempat berfikir kalau umurku udah nggak panjang lagi. Andaikan aku diberikan satu keinginan yang pasti terwujud, aku hanya ingin sembuh dari penyakit yang menyiksaku selama ini. Karena dengan aku sembuh itu berarti aku telah membahagakan orang-orang yang menyayangiku, dan kalau aku sembuh, aku bisa mebuat Zaki tersenyum. Aku hidup untuk orang-orang yang menyayangiku, dan di sisa waktuku ini, aku hanya ingin membahagiakan mereka. Tapi apakah aku bisa?
Malam ini nggak seperti malam biasanya, di malam sebelumnya aku dapat tertidur dengan mudah, kini mata ini tak mau terpejam, entah mengapa semua ini terjadi, entah apa yang mungkin kan terjadi, ketikaa melihat seorang lelaki yang begitu aku sayang, mata ini tak mampu menahan derasnya air mata, rasa takut terasa menggerogoti tulang dan urat nadiku, rasanya sangat takut saat matahari terbit esok, aku sudah tak mampu memanggilnya dengan sebutan ‘Ay’. Aku begitu mencintainya, dia adalah hidupku, terkadang aku berfikir jika esok aku telah tiada, apakah mungkin dia tetap bisa tersenyum?
Cintaku kepadamu nggak akan terpisah oleh jarak dan waktu, jika besok aku sudah nggak ada di dunia ini lagi, aku akan tetap hidup dalam hatimu.Tapi aku berjanji kepadamu Ay, aku akan melawan rasa sakitku ini, aku akan berusaha semampuku agar aku tetap hidup bersamamu. Maafkan aku yanng selalu menyembunyikan rasa sakitku dari dirimu, itu semua ku lakukan karena aku nggak mau membuatmu merasa cemas dan khawatir akan diriku. Bukannya aku nggak mau berbagi rasa denganmu, aku hanya nggak mau berbagi kesedihan dengan orang lain, cukup aku saja yang merasakannya.
Ay, kamu harus yakin dimasa depan masih banyak waktu yang akan memepertemukan engkau dan aku, sehingga alam pun akan merasa iri melihat indahnya cinta kita. Namun mungkin itu bukan sekarang, waktu tak perpihak pada kita. Ay, meskipun aku mengucap kata kata sedih terakhir kali padamu, namun ini bukanlah akhir dari kehidupan. Masih jauh jalan panjang yang harus kita tempuh. Masih membentang harapan didepan sana, yang akan mengisi hari-harimu menjadi ceria. Maafkan aku yang tak bisa membuatmu bahagia, mungkin hanya air mata yang bisa kuberikan sebagai kenangan kita. Namun aku yakin, waktu akan datang membawa cintamu padaku, memberikan kesempatan untuk kita memulainya lagi dimasa depan. Semoga apa yang kamu citakan dapat terwujud, semoga mimpi yang indah dihari ini akan menjemputmu ke dalam indahnya duniamu. Aku hanya bisa mengirim kata, hanya kata terakhir yang mengiring langkah cinta kita yang saat ini harus berjauhan. Kata terakhir ini kuberikan kepada orang yang selalu kicinta, saat ini, esok dan selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar