Minggu, 22 September 2013

KENANGAN DAN KENYATAAN

KENANGAN DAN KENYATAAN
Terdiam merenung sendiri, dengan bersenandung rindu. Terbayang perjalanan waktu, sebuah kisah masa lalu yang takkan mungkin bisa kulupakan. Zaki, nama itu tak asing lagi buatku, dia adalah masa laluku dan mungkin dia juga akan menjadi masa depanku, karena dengan dialah aku bisa mengerti arti dari sebuah kebahagiaan yang sebenarnya, tapi kini antara aku dan Zaki sudah tidak ada hubungan lagi. Kami telah putus, mungkin untuk saat ini dia sudah mendapatkan penggantiku, yang bisa membuatnya terus tersenyum bahagia, lain halnya denganku, kini aku sendiri, sampai saat ini aku belum bisa membuka pintu hatiku untuk orang lain selain Zaki. Aku tidak bisa melupakannya begitu saja, karena aku mencintainya bukan untuk satu hari dan bukan untuk sekejap, tapi untuk selamanya, siapa Zaki sebenarnya? Kenapa dia selalu hadir dalam hidupku?
“Bila dia tersenyum ingin rasanya aku menari, bila dia marah ingin aku memeluknya, bila dia masih mencintai aku, aku ingin menangis, sejak bertemu dengannya, aku merasa bahwa aku di ciptakan untuk dirinya dan dia diciptakan untuk diriku”. Mungkin kata-kata itu bisa mewakilkan perasaanku kepada Zaki, aku sengaja mengutip kata-kata itu dari sebuah film, karena aku sadar aku bukanlah manusia yang pandai dalam membuat kata-kata.
Malam ini begitu gelap, tidak cahaya rembulan, aku duduk di teras rumah sambil di temani lagu-lagu kesukaanku, lagu itu membawaku kembali ke dalam lamunanku “Zak, gimana kabar kamu? Sudah lama aku nggak dengar kabar tentangmu, apakah kamu benar-benar telah melupakanku? Andai saja kamu tau kalau selama ini aku masih mencintai kamu, aku masih mengharapkanmu, kemanapun aku pergi, aku tidak bisa menghapus bayanganmu dari dari dalam hatiku”, dering telfon membuyarkanku dari lamunanku, saat ku lihat layar Hp ku ternyata yang telfon itu maz Irul, segera ku angkat telfon itu “hallo...ada apa maz?”, sapaku mengawali pembicaraan, “nggak ada apa-apa em, maz Cuma mau ngingetin apa kamu sudah minum obat?”, tanya maz Irul, “ya Allah aku lupa maz, iya kalau begitu aku ambil obat dulu, miss you!”, akupun segera mematikan telfon itu tanpa menunggu jawaban dari maz Irul.
Usai minum obat, aku segera menuju ke tempat tidurku, tapi saat itu aku nggak bisa tidur “ya Allah....Chariz....”, ucapku sambil menuju meja obatku buat ngambil Hp, saat aku lihat pesan masuk, ternyata Chariz sms aku dari tadi pagi dan aku nggak tau sama sekali. Akupun segera membalas sms itu dan minta maaf ke Chariz. Chariz adalah sahabatku, dia selalu ada saat aku membutuhkannya, dia juga selalu mendukung hubunganku dengan Zaki, dia juga terus mensuport aku ketika aku putus dengan Zaki. “terima kasih Riz, terima kasih udah bantu aku untuk mendapatkan Zaki, walaupun itu nggak berhasil, tapi setidaknya kita udah berusaha, walaupun nggak membawakan hasil. Thanks for all”, ucapku setelah membalas sms Chariz.
Karena aku nggak bisa tidur, aku kembali mengingat saat-saat bersama Zaki dulu, saat dimana aku benar-benar merasakan arti kebahagiaan dan arti kehilangan, “Zak, terima kasih buat semuanya, semoga kamu mendapatkan penggantiku yang lebih baik daripada aku”, akupun segera tidur, karena jam sudah menunjukkan pukul 01.32 WIB. “Good night Zak, aku mencintaimu”. Saat itu aku sudah pergi ke pulau kapuk. Ketahuilah kasihku, aku tak akan lupa dan tak akan perrnah bisa, tentang apa yang harus memisahkan kit, Kenanglah kasih.......Semua ini adalah hal perpisahan yang terabadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar