Senin, 23 November 2015

SEJARAH DESA JOGODALU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desa jogodalu merupakan salah satu kiasan dari ayat al quran yang terdapat dalam surat Al isra’ ayat 79 yang intinya suatu perintah untuk menjaga diwaktu malam hari. Disini menjaga diwaktu malam diartikan untuk mendirikan sholat tahajud. Sedangkan menurut sejarah yang ada di perpustakaan Sunan Giri dalam buku ( Babad Tanah Jawa ), nama desa Jogodalu, diambil dari cerita tentang adanya dua desa yang saling bersebrangan dan dibatasi oleh sebuah waduk. Adapun yang berada disebelah timur waduk, bernama desa Wonokromo, sedangkan desa yang berada di barat waduk, bernama desa Jogo. Karena desa Wonokromo sering kemalingan dan kerampokan, maka penduduk desa wonokromo pindah kesebelah barat waduk, tepatnya di Desa Jogo, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal yang sama seperti di desa Wonokromo, Desa Jogo mengadakan rutinitas untuk menjaga desa setiap malam. Dari situlah tercipta nama Jogodalu, dimana kata Jogo tersebut mempunyai makna menjaga sedangkan Dalu mempunyai makna malam. Jadi dari sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa desa Jogodalu merupakan sebuah desa yang masih erat kaitannya dengan kerajaan Giri Kedaton yang sekarang situsnya menjadi objek wisata religi. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari karakteristik desa Jogodalu: 1. Bagaimana sejarah desa Jogodalu? 2. Bagaimana kesenian di desa Jogodalu? 3. Apa makanan khas desa Jogodalu? 4. Bagaimana keadaan geografis desa Jogodalu? 5. Apakah desa Jogodalu mempunyai tempat wisata? 6. Bagaimana keadaan demografi desa Jogodalu? 7. Bagaimana mata pencaharian penduduk desa Jogodalu? 8. Bagaimana sistem religi yang ada di desa Jogodalu? 9. Bagaimana sistem sosial yang ada di desa Jogodalu? 10. Bagaimana sistem teknologi yang ada di desa Jogodalu? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui sejarah desa Jogodalu. 2. Untuk mengetahui kesenian yang terdapat di desa Jogodalu. 3. Untuk mengetahui makanan khas desa Jogodalu. 4. Untuk mengetahui keadaan geografi desa Jogodalu. 5. Untuk mengetahui tempat wisata di desa Jogodalu. 6. Untuk mengetahui keadaan demografi desa Jogodalu. 7. Untuk mengetahui mata pencaharian penduduk desa Jogodalu. 8. Untuk mrngetahui sistem religi yang ada di desa Jogodalu. 9. Untuk mengetahui sistem sosial yang ada di desa Jogodalu. 10. Untuk mengetahui sistem teknologi yang ada di desa Jogodalu. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah desa Jogodalu Menurut sejarah Babat Tanah Jawi Wetan yang dikarang oleh Wiryopanitro dari Solo dan Dr. H. J De Graaf dari Belanda Desa Jogodalu sebelum menjadi kampung yang ramai dan banyak penduduknya pertama kali bernama desa “ Darno” yang berada di sebelah timur waduk/bendungan desa jogodalu, tapi saat desa darno itu ada, waduk belum ada. Desa darno dibentuk oleh kanjeng sunan prapen yang dalam bahasa arab darno berasal dari kata dar ( kampung) na (kita) jadi jika digabung darno berarti kampung kita. Setalah padat penduduk desa darno sering terkena banjir sehingga mendapat julukan sebagai kampung “ batok jamon” yang artinya batok ( ceduk/tempat untuk mengambil air) jamon (banyu/air). Penduduk desa darno akhirnya usul kepada sunan prapen agar desa darno dipindah ke tempat yang lebih aman dan tidak terkena banjir, pada waktu itu kanjeng sunan prapen langsung menyetujuinya. Sunan Prapen kemudian menyuruh murid-muridnya untuk berdakwah di luar kesultanan giri, setelah melakukan hal itu ternyata murid sunan prapen semakin banyak jumlahnya. Suatu hari salah satu murid meminta kepada sunan prapen agar dibuatkan tempat peristirahatan karena terlalu jauh untuk kembali ke kesultanan giri. Dari tempat peristirahatan itu, ditunjuk orang-orang untuk berjaga, tempat penjgaan itu berada di sebelah selatan desa jogodalu dan diberi nama “ jedding”. Orang yang ditunjuk sebagai kepala penjagaan bernama “ mbah Dolan”. Setelah itu murid sunan prapen membuat kampung kecil yang berada di sebelah barat perempatan RT. 06 yang bernama kampung “kaoman”, semakin lama kampung kaoman semakin padat penduduknya dan akhirnya kampung kaoman berubah nama menjadi desa jogodalu. Kata kanjeng sunan prapen, yang menjadi sponsor atau orang yang ditunjuk oleh sunan prapen itu bukanlah orang sembarangan, sehingga dilihat dari ilmu tasawuf sunan prapen orang-orang tersebut adalah orang-orang yang benar-benar bersih hatinya. Nama jogodalu itu menurut sunan prapen berasal dari kata bahasa arab dala-yadullu-dallan yang artinya menunjuk seseorang. Jadi kata jaga berasal dari kata jaga/ berjaga dan dalu berasal dari kata dallan yaitu nama orang yang ditunjuk sebagai kepala penjagaan. Akhirnya desa jogodalu diresmikan oleh sunan prapen pada tahun 1679 M yang disaksikan oleh seluruh murid sunan prapen. 2.2 kesenian desa Jogodalu Dulunya Jogodalu mempunyai berbagai macam kesenian diantaranya grub drum band yang bernama grub drum band Raden Paku, dan ada juga seni rebana. Disini rebana terbagi menjadi 2 grub yaitu grub barat dan grub timur. Grub barat dipelopori oleh bapak haji Hasan Affandi, sedangkan grub timur dipelopori oleh bapak Abdullah Said. Ketika kesenian rebana mulai surut, muncul kesenian baru yaitu Las Bumi, Las Bumi adalah suatu permainan yang menggunakan peralatan musik tradisional dan diiringi oleh nyanyian atau lagu. Las bumi juga dibagi menjadi 2 grub sama halnya dengan kesenian rebana, hanya saja pada grub barat dipelopori oleh bapak Asrikan sedangkan pada grub timur dipelopori oleh bapak Syafi’i. Dan ketika kesenian Las Bumi surut, muncullah kesenian terbaru yaitu kesenian Al banjari dengan nama Nadaria yang di pimpin oleh bapak Achmad Syafi’i. Kesenian yang masih berkembang di desa jogodalu sampai saat ini adalah seni hadrah, yaitu seni memukul rebana dengan membaca shalawat. Seni hadrah ini banyak dimainkan oleh orang laki-laki dewasa secara bersama-sama dan bergantian. Seni hadrah ini biasanya digunakan untuk menyambut pengantin, acara khitanan, acara aqiqah dan penyambutan orang-orang penting. Sedangkan untuk anak-anak dan remaja disebut al-banjari. Al-banjari lebih ramai daripada seni hadrah karena al-banjari lebih modern dan terkesan lucu dan menghibur karena dibawakan oleh anak-anak usia sekolah dasar sampai remaja-remaja sekolah menengah atas. Ada juga seni bela diri yang bernama setia hati terate, diikuti oleh banyak sekali remaja-remaja putra. Terdapat pula seni jepaplok, seni baca Qur’an atau Qiro’ah dan Tilawah. Selain itu, kain sarung yang dibuat oleh ibu-ibu didesa jogodalu juga merupakan suatu karya seni yang sangat benilai, banyak dipamerkan dari tingkat kecamatan sampai kabupaten. 2.3 Makanan Khas Desa Jogodalu Desa Jogodalu mempunyai makanan khas yang tidak dimiliki oleh desa yang lain, makanan tersebut biasa dikenal dengan sebutan Ladu. Ladu yang ada di desa Jogodalu bukanlah seperti ladu yang ada di India. Ladu yang ada di sini berbentuk seperti bantal guling dan berwarna merah muda, jika dimakan rasanya manis dan tekstur dalamnya sangat lembut. Ladu ini terbuat dari beras ketan yang dihaluskan kemudian dikukus dan di panaskan dibawah sinar matahari kemudian di gunting dan di goreng dengan pasir, jadilah ladu. 2.4 Keadaan Geografis Desa Jogodalu Desa jogodalu berada di kecamatan Benjeng bagian utara dan kabupaten Gresik bagian selatan. Desa jogodalu sendiri berbatasan dengan desa metatu di bagian timur, dusun gempol di bagian barat, dusun wonosari di bagian utara dan dusun bareng di bagian selatan. Desa jogodalu termasuk desa yang luas dengan jumlah luas wilayahnya 1.066.360 km2. yang mencakup seluruh wilayah desa jogodalu sampai perbatasan dengan wilayah lain. Desa jogodalu teerbagi menjadi 10 Rukun Tetangga ( RT) dan 02 Rukun Warga (RW). Desa jogodalu sendiri berada di daerah ketinggian jadi jika banyak daerah-daerah lain yang tergenang banjir desa jogodalu aman dari banjir. Selain itu, di desa jogodalu masih banyak sekali pohon-pohon yang tumbuh subur dan itu menjadi salah satu penghambat adanya banjir, dan desa jogodalu juga memiliki sebuah waduk yang besar dan sangat luas sehingga cukup untuk menampung air hujan. Curah hujan di desa jogodalu bisa dibilang sesuai dengan bulannya, yaitu antara bulan oktober sampai dengan maret. Keadaan tanahnya juga sangat baik untuk ladang persawahan, tekstur tanah tidak terlalu kering/ padat dan tidak terlalu lembab/basah, warnanya juga tidak kemerah-merahan atau kehitam-hitaman. 2.5 Tempat Wisata di Desa Jogodalu Meskipun desa Jogodalu terletak pada titik Koordinat: 7°12'36"S 112°29'2"E, tetapi desa Jogodalu mempunyai tempat wisata yang mungkin tidak dimiliki oleh desa lainnya, yaitu adanya Taman Burung yang terletak disebelah barat desa Jogodalu tepatnya di desa Gempol. Disebut Taman Burung karena memiliki kurang lebih 28 macam burung, dan burung-burung tersebut setiap pagi hari selalu terbang ke arah timur dan pulang ke barat menjelang maghrib. 2.6 Keadaan Demografi Desa Jogodalu Desa jogodalu termasuk desa padat penduduk dengan total keseluruhan jumlah penduduknya sebesar 3929 jiwa, dengan rincian sebagai berikut: No Golongan umur Laki-laki Perempuan Jumlah 1. 0 bln-12 bln 37 46 83 2. 13 bln-4thn 125 131 256 3. 5 thn-6 thn 232 239 471 4. 7 thn-12 thn 266 371 637 5. 13 thn-15 thn 196 173 369 6. 13 thn-15 thn 175 182 357 7. 19 thn-25 thn 179 187 366 8. 26 thn-35thn 162 168 330 9. 36 thn-45thn 141 147 288 10. 46thn-50thn 148 125 273 11. 51thn-60thn 112 117 229 12. 61thn-75thn 105 111 216 13 diatas 75 21 33 54 Jumlah 1899 2030 3929 Tingkat pendidikannya : Belum Sekolah 239 orang Usia 7-45 thn tidak pernah sekolah 54 orang SD tidak tamat 981 orang Tamat SD 1091 orang Tamat SMP 896 orang Tamat SMA 557 orang D-1 - D-2 24 orang D-3 11 orang S-1 57 orang S-2 32 orang S-3 7 orang 2.7 Mata pencaharian penduduk desa Jogodalu Desa jogodalu adalah daerah pertanian, beras merupakan komoditi utama di desa jogodalu. Hampir sebagian masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Ada yang bekerja di ladangnya sendiri dan ada juga yang menjadi buruh tani yang mengerjakan sawah milik orang lain. Sebanyak 705 orang bekerja sebagai petani dan 800 orang sebagai buruh tani. Selain petani sawah ada juga petani tambak yang mengolah kolam-kolam ikan dari memelihara benih ikan sampai memanennya. Di karenakan kabupaten Gresik merupakan kota industri banyak yang bekerja sebgai karyawan swasta di pabrik-pabrik milik swasta maupun dalam negri. Selain sebagai karyawan, banyak juga yang bermata pencaharian sebagai guru swasta maupun pegawai negeri sipil. Ada juga yang berprofesi sebagai bidan, perawat, dan dokter. Banyak juga yang memilih menjadi pedagang baik dengan membuka toko sendiri dirumah atau memilih berdagang dipasar-pasar dan ada juga sebagai pedagang keliling, penjahit dan pembuat sarung tenun. Sebagian kecil berprofesi sebagai peternak ayam dan peternak kambing. 2.8 Religi yang ada di desa Jogodalu Mayoritas penduduk desa jogodalu beragama Islam. Tidak ada agama lain selain Islam. Dalam pelaksanaannya pun tidak ada ritual-ritual khusus hanya tradisi yang masih umum dilaksanakan di desa ini. Tradisi tersebut meliputi tradisi bersih desa, yang setiap tahunnya dilaksanakan bertepatan dengan hari kemerdekaan republik Iindonesia. Acaranya dengan membawa hasil bumi ke balai desa secara beramai-ramai kemudian mendengarkan ceramah dari para sesepuh desa dan setelah itu hasil bumi tadi dimakan bersama-sama. Tradisi lainnya yaitu jika menjelang hari puasa atau satu hari sebelumnya, digelar acara tahlilan dengan membawa tumpeng dan kue apem. Memasuki bulan syura, para penduduk bersama-sama membuat bubur yang disebut sebagai bubur asyura.tradisi 3, 7, 40, 100, 1000 hari setelah orang meninggal masih kental di desa jogodalu, hampir setiap penduduk melaksanakan tradisi ini dengan membaca tahlil dan doa bersama. 2.9 Sistem sosial di desa Jogodalu Melihat dari sejarah desa yang telah penulis tulis di awal pembahasa, desa jogodalu terbentuk bukan dari sistem kekerabatan matriarkhi atau patriarkhi. Desa jogodalu terbentuk dari sistem sosial rasa kebersamaan atau struktur sosial. Adanya persamaan nasib sehingga membentuk satu kesatuan masyarakat dalam suatu wadah yang disebut sebagai desa tanpaa ada unsur paksaan dari siapapun dan pihak manapun. Tetapi dalam kehidupan bermasyarakatnya, sangat jelas terlihat sistem kekerabatan yang sangat luar biasa, antara keluarga besar satu dengan keluarga besar lainnya sangat menjaga hubungan baik, meski ada salah satu diantaranya berselisih paham. Di desa jogodalu ini ada sistem sosial lainnya yaitu organisasi-organisasi masyarakat, diantaranya : BPD, LKMD, KARANG TARUNA, IBU-IBU PKK, KELOMPOK TANI dll, ada juga organisasi masyarakat yang berbau religi seperti: jama’ah pengajian, IPNU-IPPNU, FATAYAT-MUSLIMAT, GP ANSHOR, IRM dll. Di desa jogodalu ada organisasi sosial yang berbeda paham, yaitu antara nahdlatul ulama dan muhammadiyah, tetapi hal itu tidak membuat penduduk desa jogodalu saling berselisih. 2.10 Teknologi yang ada di desa Jogodalu Teknologi yang digunakan oleh penduduk desa jogodalu juga cukup modern. Seperti halnya teknologi pertanian. Dulu masih menggunakan kerbau untuk membajak sawah, sekarang sudah digantikan dengan traktor, jika musim panen datang tidak perlu susah-susah lagi menggunakan alu untuk merontokkan biji padi dari batanganya karena sekarang sudah ada mesin perontok sendiri yang lebih cepat dan efisien. Selain itu jika sudah menjadi beras, tidak susah lagi menggunakan alu, sekarang sudah tersedia banyak sekali usaha-usaha penggilingan padi. Tidak hanya pertanian, teknologi perikanan juga semakin maju, untuk pengairan sudah menggunakan diesel sebagai alat. Tetapi teknologi secara tradisional juga masih ada, contohnya yaitu untuk membuat sarung tenun, alat yang digunakan masih tradisional, alat itu terbuat dari kayu-kayu yang saling dihubungkan dan di beri sekat-sekat kawat kecil agar antara benang yang satu dengan yang lainnya tidak ruwet dan membuat putus. Alat ini dijalankan tidak dengan mesin tetapi dengan tangan dan kaki yang digerakkan secara bergantian. Untuk menggulung benangnya saja masih menggunakan bekas ban sepeda yang sudah diambil bannya yang dihubungkan oleh benang layangan dengan sebuah alat yang dapat berputar berbentuk bulat yang terbuat dari batang bambu. Dari hal itu jelas terlihat sekali bahwa untuk membuat sarung masih sangat tradisional, dan tidak salah apabila dijual dengan harga yang cukup mahal. BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan 1 Nama jogodalu itu menurut sunan prapen berasal dari kata bahasa arab dala-yadullu-dallan yang artinya menunjuk seseorang. Jadi kata jaga berasal dari kata jaga/ berjaga dan dalu berasal dari kata dallan yaitu nama orang yang ditunjuk sebagai kepala penjagaan. 2 Desa Jogodalu terletak pada titik Koordinat: 7°12'36"S 112°29'2"E. Desa jogodalu berada di kecamatan Benjeng bagian utara dan kabupaten Gresik bagian selatan. Desa jogodalu sendiri berbatasan dengan desa metatu di bagian timur, dusun gempol di bagian barat, dusun wonosari di bagian utara dan dusun bareng di bagian selatan. Desa jogodalu termasuk desa yang luas dengan jumlah luas wilayahnya 1.066.360 km2. 3 Desa jogodalu mempunyai banyak kesenian diantaranya seni hadrah, las bumi, jepaplok, al banjari, persatuan setia hati terate dll. 3.2 Saran Agar desa Jogodalu lebih maju dan aman serta tidak terjadi perselisihan antara golongan sehingga terwujudnya desa yang sejahtera, aman dan sentosa maka ciptakanlah kerukunan dalam lingkungan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA 1 KESRA 2015 desa Jogodalu ( Bapak Masruri S, pd. ) 2 Sesepuh desa Jogodalu ( Bapak KH. Bahrudin ) 3 Tokoh masyarakat desa Jogodalu ( Bapak Achmad Syafi’i )

13 komentar:

  1. Luar biasa alhamdulillah bisa baca dan mempelajari desa jogodalu tempat kelahiran. Jadi rindu akan desa ini

    BalasHapus
  2. Luar biasa alhamdulillah bisa baca dan mempelajari desa jogodalu tempat kelahiran. Jadi rindu akan desa ini

    BalasHapus
  3. rindu? tidakkah anda rindu dengan desa dimana anda dibesarkan? desa yang penuh kemakmuran...
    pulanglah, jenguklah desamu walau hanya sebentar..
    setidaknya kau masih ingat dimana kamu lahir kakak..

    disini saya hanya mencoba, agar anak cucu kita kelak bisa mengetahui sejarah dari desanya..

    BalasHapus
  4. @miftakhul huda itu dari sesepuh kak, wawancara itu saya lakukan sewaktu abah bahrudin masih ada kak, dan dari banyak orang yang mengerti juga..

    BalasHapus
  5. Nice info,dan alhamdulilah sy orang asli surabaya tapi dapat jodoh orang asli jogodalu 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dpt orang jgdlu gang brpa mas

      Hapus
  6. Pertanyaan saya..?! Apakah desa jogodalu dulu di dirikan para ulama.(dari giri kedaton).kalo memang iya kenapa ada bukti nyata di selatan (lapangan desa dan sekitar nya) desa jogodalu terdapat banyak benda arkeolog yg masih belum terpecahkan seperti batu batah besar2,seperti bekas reruntuan candi yang ada di trowulan.kalau memang reruntuan batu bata dan itu memang bekas candi tidak menutup kemungkinan desa jogodalu sudah ada sejak zaman majah pahit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada batu bata besar dilapangan sepak bola didepan gawang sebelah barat klao digali disitu banyaknya batu bata merah besar2 klao mau gali

      Hapus
    2. Dan banyak sekali dijogodalu mulai ditemukan pas disebelahnya sumur wonokromo banyak pendatang dr luar daerah untuk nyekar disitu

      Hapus