Kamis, 29 Desember 2016

BANGUN DAN BANGKITLAH MAHASISWA GRESIK !!!



BANGUN DAN BANGKITLAH MAHASISWA GRESIK !!!
Mahasiswa! Tentu nama tersebut sudah tidak asing lagi di telinga kita, tapi kebanyakan dari mereka yang menyandang gelar Mahasiswa, tidak mengetahui arti dari nama tersebut. Banyak kalangan masyarakat menyebut “Mahasiswa” sebagai orang yang terpelajar, yang ilmunya sudah tinggi. Tapi sadarkah kita bahwa nama “Mahasiswa” saat ini hanya digunakan dijadikan sebagai identitas saja?.
Mahasiswa zaman sekarang terlalu harmonis hidupnya, mereka pergi ke kampus dengan kendaraan dan pakaian mewahnya dan nongkrong di café. Ketika diajak berjuang bersama rakyat, terlalu banyak alasan untuk menolak, tetapi ketika diajak untuk nge fload (istilah lain dari nongkrong di café), mereka langsung tancap gas! Jika nama mahasiswa hanya dijadikan sebagai profil atau identitas agar masyarakat bisa memanggilnya “Anak Kuliahan” atau “Mahasiswa”, lantas apa bedanya dengan mereka yang bukan mahasiswa? Dan ketika mahasiswa tersebut ditanyai arti dari mahasiswa itu sendiri, mereka hanya diam seraya menjawab “mahasiswa itu mereka yang kuliah di perguruan tinggi”, mungkin jawaban itu yang sering kita dengar dan tanpa kita sadari bahwa anak SD pun bisa menjawabnya. Pengertian tersebut tidak salah, tapi sadarkah kalian dengan mahasiswa sekarang?
Perubahan terjadi dengan seiring berjalannya waktu,  dimana kesadaran para mahasiswa yang secara perlahan mulai memudar dan akhirnya menghilang, suara-suara kritis mahasiswa kini sudah jarang terdengar, kini tak ada lagi mahasiswa yang peduli dengan lingkungan sekitarnya yang sudah mulai hancur, bahkan bisa dikatakan bahwa mahasiswa saat ini rasa kepekaannya sudah mulai menghilang. Karena sejatinya, mereka yang pantas disebut sebagai mahasiswa adalah mereka yang mampu memperjuangkan hak-hak rakyat kecil yang secara perlahan dirampas oleh kaum munafik, mahasiswa yang sebenarnya adalah mahasiswa yang mampu menjadi jembatan aspirasi rakyat, tapi kini jembatan itu mulai rapuh, tidak bekerja sesuai fungsinya. Tugas mahasiswa saat ini adalah membangun kembali jembatan agar berjalan sesuai dengan fungsinya.
Kalau kita amati akhir-akhir ini suara kritis justru datang dari masyarakat biasa atau para pemuda yang belum sempat mengenyam pendidikan di kampus. Mereka lebih kritis dan peduli terhadap lingkungan sekitar dibandingkan dengan mahasiswa yang belajar di kampus elit bahkan tindakan mereka lebih nyata karena mereka terjun langsung ke masyarakat bawah. Berbeda dengan mahasiswa zaman sekarang yang yang menjadikan pusat perbelanjaan  dan hiburan sebagai rumah kedua. Sementara “berkunjung” ke desa-desa, pemukiman kumuh, daerah bencana alam, dan tempat-tempat orang miskin, adalah hal yang sudah jarang dilakukan mahasiswa.
Sadarkah kalian, bahwa menjadi mahasiswa itu hanya sebentar, tapi dengan waktu yang cukup singkat ini kita harus memperoleh pengalaman yang bernilai positif bagi kehidupan kita. Hai Mahasiswa, bangunlah dari tidur panjangmu, secara tidak sadar kalian telah berjanji pada negeri ini melalui lagu “Padamu Negeri”, mulai detik ini wujudkan janji-janji kalian semua, negeri ini sudah kosong tanpa panji-panji bangsa yang patuh dalam memperjuangkan bangsa ini. Buktikanlah pada negeri ini bahwa KITA adalah salah satu penerus panji-panji bangsa. Apa yang terjadi dengan bangsa ini kedepan jika mahasiswa yang katanya agent of social control pada kenyataanya hanya bisa diam? Jawabannya adalah pasti bangsa ini akan hancur. Lantas bagaimana menyalakan semangat mahasiswa untuk berpikiran kritis? Itulah yang perlu dipikirkan oleh mahasiswa secara kritis dan kreatif. Bangkit dan buatlah suatu perubahan melalui sebuah pergerakan. Hidup mahasiswa..!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar