Rabu, 14 Agustus 2013

CINTAKU KANDAS DI TAHUN 2012


                                    CINTAKU KANDAS DI TAHUN 2012
            Pagi yang cerah,titik-titik embun masih bisa kurasakan ,kicauan burung-burung kecil menemani langkah kakiku menuju kesekolah .Kelas masih sepi,aku memutuskan untuk pergi ke kantin sekolah sambil menunggu kedatangan Itha,Sahabatku.Beberapa menit kemudian Itha dating menghampiriku, “hey,maaf terlambat..!”sapa Itha dengan tingkahnya yang sedikit aneh , “oke,kali ini aku maafin,tapi hanya untuk hari ini.oke”jawabku, “eh Vir,kamu nulis apaan sih?lihat dong?”Tanya Itha, “mau tahu aja sih? Cabut yukk!!”ajakku,Itha hanya mengangguk,aku dan Itha segera menuju kedalam kelas.Sesampainya di kelas,aku meletakkan tas dan bukuku di atas mejaku,dan akupun segera menuju ke ruang TU untuk membayar administrasi bulan ini, “Bu,ini biaya administrasi saya bulan ini”ucapku kepada petugas sambil menyerahkan kartu identitasku”, “tunggu sebentar ya!!”pinta petugas tersebut,tapi disaat aku berada di ruang TU,diam-diam Itha mengambil buku harianku dan membacanya.
Usai proses administrasi selesai,aku segera kembali ke dalam kelas,sampai di depan pintu aku melihat Itha sedang membaca buku harianku ,akupun segera menuju ke arah Itha “Itha,kamu apa-apan sih?kenapa kamu baca buku harianku? Itu tidak sopan tha?aku kecewa sama kamu.” Saat itu aku sangat marah sama Itha,akupun segera pergi dan membawa buku harianku.Di saat aku menyendiri di taman,kak Roy datang menghampiriku “kamu kenapa?kok sendirian?”Tanya kak Roy heran, “aku kecewa sama Itha,berani-beraninya dia membaca buku harianku,aku kecewa sama dia!”jawabku sambil sedikit kesal, “memangnya didalamnya isinya apa sih?kok sampai segitunya kamu menutupinya dari sahabat kamu sendiri dan termasuk kakak?”Tanya kak Roy, “di dalamnya itu berisi tentang perasaanku ke Dika kak!”aku menerangkannya ke kak Roy,sementara itu aku lupa kalau sebenarnya kak Roy tidak tahu tentang ini . “ops,keceplosan”,jawabku kemudian,dan ternyata disaat aku bicara dengan kak Roy,Dika sempat mendengarnya ,karena saat itu Dika dan Deni pergi ke kantor,sedangkon jalan menuju kantor tepat berada di belakangku .
Keesokan harinya Deni datang menemuiku “Vir,kemarin Dika sempat mendengar pembicaraanmu dengan kak Roy waktu di taman. aku tersentak kaget “apa?Dika mendengar pembicaraanku? lalu ekspresi Dika bagaimana? apa dia senang atau sebaliknya?” tanyaku ke Deni yang merupakan salah satu sahabat cowokku, “Dika cuek,dia tidak peduli sama sekali,Vir mungkin sudah saatnya kamu mengetahui semuanya,Dika tidak suka kalau kamu mencintainya,lagi pula…”Deni tidak meneruskan perkataannya, “lagi pula apa? jawab Den!”aku memaksa Deni meneruskan perkataannya “lagi pula Dika sakit Vir.”terang Deni, “apa? Dika sakit? sakit apa?” tanyaku “Dika sakit Kanker hati” jelas Deni,tiba-tiba badanku lemas dalam hati aku berkata Dika sakit? ya tuhan,cobaan apalagi yang kau berikan?kenapa orang yang aku sayang tidak kau beri kesehatan? tegarkan aku tuhan! “Vir,kamu kenapa?”Tanya Deni, “aku tidak apa-apa”,jawabku, “ya udah, aku ke kantinkan  dulu ya??”. Denipun segera meninggalkanku dan menuju ke kantin.
Kini aku sudah mengambil keputusan ,aku akan menemui Dika dan mengatakan kepadanya yang sebenarnya. Dan saat ini Dika berada di depan kelas, aku berjalan menuju ke arahnya “Dik,aku ingin membicarakan sesuatu ke kamu,dan ini penting”kataku,Deni yang awalnya duduk bersama Dika kini menggeser tempat duduknya “Dik,aku sudah tahu semuanya,aku sudah tau kalau sebenarnya kamu sakit”,ucapku ke Dika,Dika yang sedari tadi makan cemilan,kini dia mencoba untuk mendengarkanku “aku sakit?maksud kamu apa?”Tanya Dika memperjelas, “kamu tidak usah menyembunyikannya dariku,Dik,sebenarnya kamu sudah tahukan kalau aku mencintai kamu?Dik,aku mohon..izininkan aku merawatmu sekali ini saja…”pintaku ke Dika.Dika melihatku sepintas “baiklah,karena kamu mencintaiku dan juga karena kamu sudah tahu,mulai saat ini kamu yang merawatku dan kamu yang menemaniku kemanapun aku pergi.
Sejak saat itu aku sering kerumahnya Dika,bahkan aku sering bersama Dika ,di saat pulang sekolah tiba-tiba kepala Dika pusing dan mimisan,beberapa saat kemudian Dika pingsan “Dika…bangun Dika,kamu kenapa?”aku menjadi bingung dan khawatir,akupun memanggil Deni, “Den…..tolongin Dika,dia pingsan,tolong Den…”pintaku ke Deni,akhirnya Deni membawa Dika ke Rumah Sakit.Sampai di rumah sakit,perasaanku kacau,aku bingung,aku segera menelfon tante Diana dan mengabarkan kalau Dika masuk ke rumah sakit.Beberapa saat kemudian,aku melihat tante Diana masuk ke dalam rumah sakit bersama seorang pria,aku mengira mungkin itu adalah supirnya Dika, “bagaimana kondisi Dika?”Tanya tante Diana, “saya belum tahu tante,karena sejak tadi Dokter belum keluar”,jelasku ke tante Diana.Beberapa saat kemudian ada seseorang yang memakai baju putih-putih keluar dari ruangan Dika, “maaf,apa disini ada keluarga dari saudara Dika?”Tanya Dokter yang berpakaian putih-putih itu, “iya dok,kami keluarganya Dika”jawab tante Diana, “anak ibu kondisinya semakin menurun,mungkin terlalu banyak pikiran,”terang dokter “lalu apa yang harus kami lakukan?”Tanya tante Diana, “Dika harus di rawat disini dan menjalani terapi setiap hari”.jelas Dokter.
Setelah beberapa minggu Dika dirawat dan menjalani terapi,tidak ada perubahan pada diri Dika,malah tambah parah ,di saat aku pulang sekolah,aku mampir ke rumah sakit untuk menjenguk Dika,wajah Dika sangat pucat bahkan kini dia kelihatan kurus “Dik,gimana keadaanmu?sudah agak baikan?”tanyaku, “beginilah aku,kini aku menjadi orang yang lemah,bahkan bisa dibilang umur aku udah gak panjang lagi”,keluh Dika, “Dik,tidak ada seseorangpun yang tahu kapan kita meninggal,hanya Tuhanlah yang tahu”,tuturku pada Dika, “thankz ya?selama ini kamu sudah membantu aku”,kata Dika, “iya sama-sama,Dik tidak terasa ya sekarang kita sudah memasuki tahun baru,seharusnya di tahun yang baru ini kamu punya semangat baru,”ucapku sambil mengambil air minum untuk Dika, “seharusnya begitu,tapi tadi dokter sempat bilang ke aku,kalau sampai saat ini belum ada orang yang mau mendonorkan hatinya buatku”,ucap Dika dengan nada sedihnya. Dalam hati aku berkata jika tuhan menghendaki aku akan mendonorkan hatiku buat kamu Dik,sebagai bukti cintaku padamu.
Beberapa saat kemudian,aku mengajak Dika mencari udara segar,aku membawa Dika ke taman rumah sakit,sampai di tengah lapangan,Dika memintaku untuk berhenti “berhenti Vir,aku ingin disisa waktuku ini,ada orang yang mau menemaniku.”pinta Dika,aku hanya tersenyum,dalam hati aku bertanya siapa orang itu?apakah itu aku? Akupun menanyakannya pada Dika “memangnya siapa orang itu?”Tanyaku “dia adalah Kiran,kamu tahu nggak,sebenarnya dari dulu aku mencintai Kiran,tapi aku tidak berani mengungkapkannya,Vir kamu mau kan bantu aku?tanya Dika,dengan berat hati aku menganggukkan kepalaku,aku melihat kebahagiaan di mata Dika.
Keesokan harinya,aku berbicara kepada Kiran “Kiran,kedatanganku kesini cuma ingin menyampaikan keinginan Dika”akupun mengawali pembicaraan itu, “Dika?maksud kamu apa?”Tanya Kiran yang masih kebingungan, “kamu tahu kan kalau Dika sakit?dan kamu juga pasti tahu kalau umur Dika sudah tidak lama lagi karena tidak ada pendonor,Rin…Dika mencintai kamu,dia ingin agar di sisa hidupnya kamu selalu ada disampingnya”,jelasku panjang lebar “apa?Dika mencintaiku?akhirnya Tuhan mengabulkan do’a ku,Vir sebenarnya aku juga mencintai Dika sejak dulu,tapi aku tidak berani mengungkapkannya,kalau begitu nanti pulang sekolah anterin aku ke rumah sakit ya?”pinta Karin,aku hanya mengangguk.
Pulang sekolah aku dan Karin segera menuju ke rumah sakit tempat Dika dirawat,aku juga ingin memeriksakan hatiku apakah dalam kondisi baik atau tidak.Disaat Karin sudah berada di depan pintu,aku melihat Dika tersenyum gembira, “Karin….akhirnya kamu datang juga”,sapa Dika, “aku pasti datang Dik!”jawab Karin. “Rin aku ingin bicara berdua sama kamu”kata Dika,saat itulah aku pergi meninggalkan Karin dan Dika, “Rin aku mencintai kamu,apakah kamu mau menemaniku di sisa hidupku ini?”Tanya Dika, “aku mau Dik,aku juga mencintai kamu”.Saat itu juga aku segera menuju ke lab untuk menjalani tes,setelah hasil tesnya keluar dan hatiku cocok dengan hati Dika,aku segera mengambil keputusan untuk mendonorkannya pada Dika.
Hari ini adalah hari dimana Dika dan aku harus menjalani operasi hati,Dika juga sudah mengetahui semuanya kalau aku yang mendonorkan hatiku,saat ini kondisi Dika sangat lemah,bahkan dia sudah pingsan sebelum operasi. “sudah siap?”Tanya dokter, “iya dok”jawabku,saat itu juga operasiku dan Dika berlangsung.Beberapa saat kemudian pasca operasi,keadaan Dika mulai membaik,tapi kondisiku mulai lemah,dengan perlahan detak jantungku berhenti ,sebelum aku meninggal aku sempat menulis sebuah surat buat Dika
dear Dika
Selamat yah….kamu sudah jadian dengan orang yang kamu impikan selama ini,aku turut bahagia melihatmu bahagia.Dik..kamu memang sudah tahu tentang perasaanku ke kamu,tapi tak pernah sepintaspun kamu memperdulikanku,tapi itutidak masalah buatku.aku ikhlas,meskipun cintaku harus kandas di tahun 2012 ini,untuk itu aku memohon kepadamu untuk menjaga kiran.karena aku tak mau dia terluka.
                                                                                                                Orang yang mencintaimu
VIRDA”
                Sejak saat itulah Dika menyadari cinta kasih yang telah Virda berikan kepadanya,dan dia berjanji untuk menjaga Kiran dan juga pesan yang telah di diberikan virda sebelum dia pergi.Akhirnya Dika dan Kiran hidup bahagia .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar