Rabu, 14 Agustus 2013

KEHAMPAAN HATI



Kehampaan Hati

Sudah beberapa hari ini virda terus melamun, bahkan virda menanggis tanpa alasan yang jelas disaat proses belajar berlangsung, virda tidak pernah menghiraukannya entah apa yang tengah terjadi, tidak ada yang tau bahkan kakak virda sendiri juga nggak tau. Beberapa saat kemudian kak roy mendekati virda dan menanyakan apa yang terjadi, tapi virda tetap diam, seolah-olah virda tidak mendengar apa yang kak roy katakana.     
 Keesokan harinya, saat dalam kelas, sikap virda masih seperti hari kemarin, “ ada apa ini ? kenapa perasaanku begitu kacau “, virda bicara sendiri, memang saat itu perasaan virda tidak bisa di mengerti. Akhirnya virda memutuskan untuk ke ruang kelas kakaknya, dalam menuju perjalanan ruang kelas kakaknya virda hanya diam dan menundukkan kepalanya. Embun dimata virda terasa begitu banyak sesampainya di kelas kak roy perlahan virda mengetuk pintu kelas, dan perlahan pintu itu terbuka, reno yang termasuk satu dari genk kak roy membukanya “ maaf kak roy ada ? aku mau bicara “ virda mulai bertanya pada reno, sambil menundukkan kepalanya, “ ada, bentar vir, aku panggilin dulu “ sementara itu reno pergi ke tempat duduk roy, “ roy di depan ada virda, dia cari kamu “ “ nggak biasanya virda kesini, sebenarnya ada apa ini ? “ hati roy pun bertanya-tanya, roy pun bergegas menemui adiknya. “ ada apa vir ? “ Tanya kak roy, tapi virda tidak membalas pertanyaan itu, kak roy pun tidak mau berhenti untuk bertanya “ sebaiknya kita duduk di bangku taman itu “ ajak kak roy sambil menunjuk bangku yang ada di taman sekolah, mereka berdua akhirnya duduk dibangku tersebut, virda tidak berani menunjukkan matanya yang sembab kepada kak roy, tapi roy bisa memahami perasaan adiknya.
 Beberapa saat kemudian ada pengumuman dari ruang TU “ kepada seluruh goup band personil group band the fighter diharapkan segera berkumpul di ruang fighter room terima kasih”. Dengan terpaksa kak roy meninggalkan adiknya, virda “ maaf ya vir, kakak harus segera berkumpul, mungkin ada pengumuman yang penting “ virda berusaha untuk tenang. Saat itu roy meninggalkan adiknya di taman sendiri, tanpa seorang teman. “ mungkin dengan begini, pikiran virda bisa tenang “ batin roy setelah roy menghilang dari pandangan virda, virda kembali merenung. Dan tidak lama kemudian, kak riyo, mantan virda datang dan duduk disebelah virda.” Kak kak rio ngapain ke sini ? “ Tanya virda sambil menyeka air matanya yang terus jatuh membasahi pipinya, “ kamu kenapa, kalau kamu lagi ada masalah, kamu bisa cerita ke aku, ya meskipun, seorang aku bukan lagi bagian dari hidupmu “ Tanya rio. Virda memandang rio dengan tatapan yang kosong “ maafkan aku aku nggk bisa ceritakan ini semua sama kamu, aku takut kak roy taudan dia akan menghajar kamu lagi, aku nggk mau itu terjadi, maafkan aku, aku harus pergi. “ virdapun pergi meninggalkan rio. Virda masuk kedalam kelas dan mengikuti pelajarannya.
 Beberapa saat bel pun berbunyi. Para murid berhamburan keluar kelas untuk mengambil sepeda mereka, lain halnya dengan virda dia sedang duduk menunggu kakaknya selesai rapat, beberapa saat kemudian virda melihat kakaknya keluar dar fighter room roy melihat adiknya sedang menunggu di depan masjid, roy segera menghampiri virda yang sedang duduk dengan fikiran yang kosong “ vir, kita pulang yuk ! “ ajak roy, merekapun segera pulang.     
 Sesampainya dirumah suasana rumah sangat sepi, roy betanya pada bi inah “ bi, ayah dan ibu kemana ? Tanya roy, “ oh tuan dan nyonya tadi pergi “ apa mereka bilang mereka pergi kemana ? “ Tanya roy “ tidak, den mereka tidak bilang kemana mereka pergi, permisi bibi mau siapin makanan buat non dan aden “ bik inah pun pergi ke dapur, beberapa saat roy dan virda sudah ada di meja makan “ vir, kakak mau bicara sama kamu “ roy mengawali pembicaraan “bicara apa ? bicara aja vir udah dengerin kok “ sahut virda “ habis ini kakak akan pergi ke blitar, kakak harus ikut kompetisi band, tapi kakak nggk tau harus pulang kapan ! kamu bisa kan jaga diri ? “ Tanya kak roy, sebenarnya virda sedih karena hidup sendiri tanpa seorang kakak.
Beberapa saat kemudian setelah makan siang, kak roy langsung mengambil tas ranselnya dan bersiap-siap untuk pergi virda mengikuti dari belakang dengan hati yang sedih. “ jaga diri kamu baik-baik ya ! kakak pergi dulu, assalamualaikum “ kak roy pun pergi meninggalkan virda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar