Rabu, 14 Agustus 2013

KU KORBANKAN SEGALANYA UNTUKMU


KU KORBANKAN SEGALANYA UNTUKMU
Pagi yang cerah mengawali keberangkatanku menuju ke sekolah, entah  kenapa dari tadi perasaanku menjadi kacau, tapi aku selalu berdoa semoga tidak terjadi apa-apa dengan orang-orang yang ku sayangi, termasuk Argha kekasihku yang paling aku sayang. Sesampainya di sekolah, aku sama sekali tidak melihat Argha sama sekali, aku nggak tau dia ada dimana, saat itu juga segera ku tanyakan pada Egy, sahabat Argha. “gy,Argha kemana?kok dari tadi pagi aku nggak ngeliat dia sama sekali?”,tanyaku pada Egy, “aku sendiri juga nggak tau Vir,aku sudah menelfonnya, tapi nggak diangkat!”, jawab Egy.
Beberapa saat kemudian Hp ku berdering,saat ku lihat layar Hp ku ternyata yang menelfonku adalah Tante Ria, beliau adalah ibu dari sahabatku, Reva, akupun segera mengangkatnya “ hallo,ada apa tan?” tanyaku, “Vir,tante minta tolong sama kamu, tolong kamu ke Rumah Sakit Bakti Husada sekarang ya?”, pinta beliau, tanpa banyak tanya akupun segera kerumah sakit bersama Egy, sesampainya di Rumah Sakit, aku sangat shock ketika aku melihat sahabat terbaikku lemah tak berdaya diatas ranjang, segera ku hampiri tante Ria dan ku tanyakan apa yang sedang trerjadi, “tan, sebenarnya ada apa?” tanyaku, akhirnya tante Ria menjelaskan semuanya padaku dan Egy, ternyata selama ini Reva sahabatku telah mengidap penyakit jantung kronis dan menurut analisa para dokter Reva hanya mampu bertahan selama 8 hari, dan Reva swangat membutuhkan donor jantung.
 Ketika tante selesai menjelaskan penyakit Reva, beliau memberikan diary Reva padaku, akupun bertanya-tanya, ada apa ini? Akhirnya kuputuskan untuk membaca diary Reva, betapa terkejutnya aku ketika aku tau kalau selama ini Reva mencintai Argha,kekasihku? Kenapa dia tidak bilang padaku dari awal?kini aku menjadi serba salah, apakah aku ini sahabat yang jahat? Sahabat yang tega mengambil orang yang dicintai sahabatnya dari sahabatnya sendiri? Akupun memutuskan pergi ke taman untuk menenangkan diri.
Saat di taman, Egy menghampiriku dan menanyakan apa yang sedang terjadi, akupun menceritakan semuanya ke Egy, Egy memberiku saran agar aku segera mengakhiri hubunganku dengan Argha demi Reva, dan tanpa berfikir panjang, segera ku ambil Hp ku dan ku telefon Argha, “gha, sebelumnya aku minta maaf kalau aku harus mengakhiri hubungan ini, maafin aku gha”, akupun menutup telfonnya. Mungkin Argha bingung kenapa aku harus mengakhiri hubungan ini, tapi setelah mendapat kabar dari Egy kalau Reva sakit dan selama ini Reva mencintainya akhirnya Argha mengerti dan dia berangkat menuju ke Rumah Sakit.
Sesampainya di Rumah sakit, Argha langsung menghampiri Reva yang tak berdaya di atas ranjang, dia mengerti apa yang harus dia lakukan, Argha memegang tangan Reva dan menyatakan cintanya pada Reva, betapa sakitnya aku ketika aku melihat orang yang aku sayang menyatakan cintanya kepada sahabatku sendiri, tuhan...kuatkan aku.. setelah mendengar pernyataan cinta dari Argha, reva kembali siuman, dia terlihat begitu bahagia. Disaat yang hampir bersamaan,kuputuskan untuk mendonorkan jantungku untuk Reva sahabat ku. Pada pukul 13.45 operasi akan segera dilaksanakan, dan saat ini aku mempunyai waktu 15 menit untuk menikmati sisa hidupku, segera ku tulis sebuah surat. Dan kutitipkan ke seorang suster.

Dear my best friend
            Haii..gimana kabar kalian semua?semoga kalian baik-baik saja, maaf ya kalau aku harus pergi tanpa pamitan dulu sama kalin semua,semoga kalian semua bahagia dan satu pesanku,jangan pernah mencariku karena aku ada di dekat kalian.
                                                                                    Salam sayang

                                                                                           Virda”

Waktuku telah habis, operasi akan dimulai, sedih rasanya jika aku harus menjalani ini sendiri, tapi ini semua demi sahabatku. Setelah operasi berjalan lancar, kondisi Reva mulai membaik dan dia mulai sadar, mungkin saat itu mereka tidak tau kalau aku sudah nggak ada lagi. Saat kondisi Reva sudah stabil, datanglah seorang suster sambil untuk memeriksa kondisi Reva sambil menyerahkan surat dariku, “hai Reva..gimana kabarnya?ini ada surat buat kamu dan sahabat-sahabatmu”, sapa suster sambil menyerahkan surat itu. Sebelum membaca surat itu Reva sempat bertanya “ virda kemana? Dari tadi aku tidak melihatnya?” tanya Reva pada teman-temannya. “lho memangnya kamu tidak tau kalau sebenarnya Virda sudah pergi, dan surat yang kamu pegang itu adalah surat terakhir dari Virda”, terang suster itu. Tanpa banyak tanya Reva segera membaca surat itu, “Virda..kenapa kamu tega ninggalin kita?”, ucap Reva, “sus,sebenarnya ada apa?” tanya Argha, “ sebenarnya 15 menit sebelum operasi berlangsung,Virda menitipkan surat ini pada saya”,terang suster.
Usai membaca surat terakhir dari Virda, ketiga sahabat Virda segera menuju ke pemakaman, “Vir, hati kamu mulia banget, setelah kamu melepaskan Argha untuk Reva kini kamu telah mendonorkan jantungmu untuk dia, semoga kamu tenang disana”. Ucap Egy, sedangkan Reva hanya bisa menangis dan menyesal karena dia telah kehilangan sahabat terbaiknya, “ thankz Vir, maafin aku...akuy janji aku akan menjaga jantungmu, aku janji”. Akhirnya mereka bertiga pulang dengan kesedihan yang mendalam karena telah kehilangan sahabat terbaiknya.

By: emmawati firdaus (09)
                                                                                    Kelas: XI-IPA 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar