Rabu, 14 Agustus 2013

KESETIAAN YANG TERUJI


KESETIAAN YANG TERUJI
                Sampai detik ini aku masih mengingatmu,bahkan aku masih ingat caramu memutuskan hubungan kita,saat itu aku bingung,aku pun menanyakannya.”Vian....sebenarnya ada apa?kenapa kamu memutuskan aku?”tanyaku ke Vian.Tiba-tiba suasana menjadi hening seketika bahkan tak sepintaspun Vian melihatku,bahkan dia membelakangiku.Tanpa menoleh ke arahku Vian menjawab pertanyaanku.”maafkan aku Vir,aku tidak ada maksud untuk menyakitimu,aku harus manjalani perintah dari pelatihku untuk konsentrasi ke latihan bela diriku dan ini demi kebaikan kita juga,sekali lagi aku minta maaf”jelas Vian kepadaku.”kamu bilang ini demi kebaikan kita???tidak!tidak sama sekali,ini Cuma untuk kebaikanmu,bukan untukku.Kamu egois”Tanpa sadar air mataku menetes menganak sungai.
                Akupun segera pergi dari tempat itu,tapi Vian mencegahku “tunggu,aku masih mencintaimu Vir,kalau kamu memang benar-benar mencintaiku maukah kamu menungguku sampai akhir tahun ini?”tanya Vian.Dalam hati aku berbicara ini masih bulan april.....apakah aku harus menunggumu selama 8 bulan?8 bulan bukanlah waktu yang tapi karena aku mencintaimu maka aku akan menunggumu .Vian membuyarkan lamunanku?bagaimana Vir?apakah kamu mau?kalau kamu tidak bersedia juga tidak papa,aku gak maksa kok!”baiklah aku akan menunggumu “jawabku pelan.Aku tidak tahu apakah aku bisa bertahan atau tidak yang penting aku sudah berusaha.Karena hari sudah malam aku memutuskan untuk pulang.
                Keesokan harinya semua tubuhku terasa sangat sakit,mungkin sudah waktunya chek up ke doktor.hari ini aku meminta izin untuk tidak mengikuti pelajaran selama 2 hari karena selain chek up aku juga harus menjalani tes darah ,entah apakah yang terjadi aku pun berangkat ke rumah sakit bersama kakak-ku.Hari ini kak Roy juga minta izin untuk tidak mengikuti pelajaran.Lagi pula kak Roy baru saja melakukan ujian nasional jadi kak Roy tidak di wajibkan untuk mengikuti pelajaran,bukan Cuma kak Roy tapi semua anak kelas XII.
                Dalam mobil aku tidak bicara sepatah kata pun.Aku masih belum bisa melupakan ucapan Vian yang membuatku bingung.Dalam hatiku berbicara.”jadi ini alasan kamu untuk mengambil jaket kamu yang ada di aku?”akupun kembali meneteskan air mataku,kakRoy yang melihat aku menangis hanya tersenyum.Beberapa saat kemudian aku dan kakRoy sampai dirumah sakit ,saat aku didepan rumah sakit kursi roda telah ada di depanku.Akupun bertanya pada dokter yang biasa menanganiku”dok,saya gak sakit.kenapa aku harus duduk di kursi roda?”protesku.Tapi kak Roy memaksaku untuk diam dan menuruti kata-kata dokter.”huff.....baiklah”jawabku.Aku pun duduk di kursi roda dan kak Roy mendorong kursi rodaku.
                Beberapa saat kemudian sampailah aku didepan ruang tes darah,aku segera masuk bersama suster erna.Saat tanganku di suntik untuk di ambil darahnya,aku tidak merasakan sakit sama sekali.Usai tes darah aku masih duduk di kursi roda ,aku dibawa kak Roy jalan-jalan,saat aku melintasi poli penyakit dalam sepintas aku melihat orang yang sangat_ku kenal dan tidak lain itu adalah Reihan,sahabatku sendiri.Aku pun menyuruh kak Roy memberhentikan dorongannya.”Reihan.....”sapa_ku.”E.....Virda......ngapain kamu disini.....?”tanya Reihan.”Kamukan sudah tahu aku dan seharusnya aku yang tanya ngapain kamu disini?”tanyaku heran.”Aku...aku mau berobat.Vir tolong jangan bilang ke siapapun,kak Roy mohon.....!!!”pinta Reihan.”Baiklah aku dan kakak tidak akan bilang ke siapapun.Kami akan tutup mulut,emangnya kamu sakit apa?”tanyaku.”Aku sakit paru-paru basah”jawab Reihan dengan nada sedih”kamu yang sabar saja kamu harus yakin kalau kamu bisa sembuh.Ok”ucap kak Roy yang berusaha menyemangati.”ya sudah kalau begitu kami pulang duluan”ucapku.Aku dan kak Roy pun pulang.
                Sesampai dirumah aku langsung pergi ke kamar dan melihat handphone_ku ternyata Vian benar-benar meninggalkanku dan berusaha melupakanku.Hari berganti minggu,minggu berganti bulan.Sampai bulan ini yaitu bulan november aku masih setia menunggu Vian sampai akhirnya di bulan desember Vian telah selesai dan berhasil meraih impiannya yaitu menjadi PENDEKAR PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE.Aku pun kembali bersama Vian.”Terima kasih,kamu telah menungguku selama 8 bulan,aku mencintaimu”ucap Vian.”aku juga mencintaimu”jawabku.Sejak saat itu hubunganku dengan Vian kembali seperti dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar